Saturday, May 13, 2017

Mengapa Bumi Tidak Memiliki Cincin ?



bumi dengan cincin
                Yakin deh, kamu nggak akan mau punya rumah di planet Saturnus, di sana tuh udah dingin, banyak angin ribut nya, plus kamu nyaris nggak akan menemukan tempat berpijak di sana karena sebagian besar planet tersebut merupakan gas. Tapi mungkin kamu bakal tertarik buat jalan-jalan di malem hari kalo kamu tinggal di sana, bayangin lagi nge-Date sama pacar sambil melihat langit yang tampak indah dihiasi dengan pemandangan cincin planet tersebut plus di sana bulannya ada banyak, dijamin deh bakal romantis banget. Dan sebagai informasi tambahan, ternyata bukan cuma planet Saturnus aja yang mempunyai cincin. Jupiter, Uranus, dan Neptunus, semuanya juga memiliki cincin, meskipun tidak tampak jelas seperti Saturnus. Kalo gitu, kenapa kok Bumi tidak memiliki cincin ya? Padahal dari delapan planet di tata surya, empat planet tersebut memiliki cincin semua.

                Usut punya usut, ternyata alasannya simple, karena Bumi tidak memiliki kunci yang sama seperti yang dimiliki planet-planet tersebut.
langit saturnus
ilustrasi pemandangan langit di Saturnus
Cincin planet Saturnus terdiri dari milyaran partikel-partikel kecil, yang sebagian besar merupakan es. Para ilmuan masih kurang yakin bagaimana partikel-partikel tersebut bisa ada di situ, tapi kemungkinan besar cincin tersebut berasal dari asteroid, komet, batu-batuan luar angkasa yang ditangkap dan dikunci oleh gravitasi planet Saturnus. Lalu kemudian hancur dan menjadi partikel-partikel kecil yang membentuk cincin planet tersebut.
partikel penyusun cincin saturnus
partikel penyusun cincin saturnus
Secara teknis Bumi memiliki Bulan, dan Bulan bisa saja hancur menjadi partikel-partikel kecil dan membentuk cincin yang mengelilingi Bumi. Apalagi, gravitasi Bumi selama ini ternyata diam-diam sedang berusaha untuk menghancurkan Bulan. Yup, kayak temen makan temen, namun kasian deh, ada batasan yang bernama “Roche Limit” yang menggagalkan upaya gravitasi bumi tersebut.

                Sebuah benda langit seperti Bulan misalnya, akan mengorbit Bumi bila ditangkap oleh gravitasi Bumi. Dan selama berada dalam orbit, gravitasi Bumi ternyata selalu berusaha menghancurkan benda langit tersebut menggunakan palu yang bernama “Tidal Forces” atau gaya tidal. Gaya ini berasal dari fakta bahwa gravitasi itu tidak seragam besarnya, semangkin dekat suatu objek terhadap pusat planet semangkin besar pula tarikan gravitasi yang dia rasakan.
gaya tidal
perhitungan besar gaya tidal
Jadi pada Bulan misalnya, bagian sisi Bulan yang paling dekat dengan Bumi akan mengalami gaya tarik yang lebih besar dibandingkan dengan bagian sisi Bulan yang paling jauh dari Bumi. Oke, normalnya hal ini sulit untuk diamati karena Bulan itu sendiri terbuat dari bebatuan yang cukup kuat. Namun bila jarak Bumi dan Bulan cukup dekat, gaya tidal ini akan menjadi cukup kuat untuk mengakibatkan Bulan hancur secara perlahan-lahan dan pecahannya akan tersebar menjadi cincin yang mengorbit Bumi.

                Pada tahun 1848, seorang ahli astronomi Francis, bernama Edouard Roche membuat perhitungan yang dapat menghitung seberapa dekat dua benda langit dapat saling berdekatan sebelum salah satu benda langit tersebut yang paling kecil menjadi hancur akibat gaya tidal diantara mereka. Dari nama ilmuan ini lah istilah “Roche Limit” digunakan. Besar “Roche Limit” bergantung pada jari-jari planet, dan rasio massa jenis planet dengan benda langit lain yang ingin dihitung. Jadi bahkan untuk planet yang sama, “Roche Limit” dari berbagai benda-benda langit akan berbeda-beda. Jadi simple nya, bumi tidak memiliki cincin dikarenakan tidak ada comet, asteroid, ataupun bulan yang mengorbit bumi di dalam batasan Roche mereka. Nilai “Roche Limit”untuk bulan misalnya adalah sekitar 18.000 Km padahal secara rata-rata jarak bulan ke bumi adalah sekitar 384.000 Km. Jadi jarak Bulan ke Bumi tidak cukup dekat untuk membuat gaya tidal akibat gravitasi bumi menjadi cukup kuat untuk menghancurkannya.

                Memang, terkadang ada komet ataupun asteroid yang melintas di dekat Bumi, akan tetapi jarang sekali mereka melintas di dekat “Roche Limit” mereka. Sebagai rata-rata, nilai batasan Roche dari komet adalah sekitar 35.000 Km. Dan meskipun kebetulan ada komet yang melintas pada jarak tersebut, biasanya kecepatan komet tersebut cukup besar sehingga gravitasi Bumi tidak dapat menangkap komet tersebut. Jadi ya itu deh, kayaknya nggak akan pernah ada komet yang bakal bisa menjadi cincin buat Bumi. Hikz, sedih ya. Tapi ayolah, walau nggak punya cincin, Bumi jauh lebih hangat dari saturnus, nggak terlalu banyak angin ribut, dan well kita bisa berdiri di permukaan Bumi, iya kan ? :)

No comments:

Post a Comment