Oke, oke,
ilmuan goblog tau, gimana perasaan kamu, waktu SD dulu guru favorit kamu di
sekolah pernah mengajarkan bahwa jumlah planet di tatasurya kita ada sembilan,
dan Pluto merupakan salah satu diantaranya. Namun sejak tahun 2006, semuanya
menjadi tidak lagi sama, Pluto yang dulu kita kenal sebagai planet dengan
sangat kejam telah dicopot dari jabatannya, sehingga sekarang ia bukan lah lagi
sebuah planet. Banyak diantara kita yang masih belum bisa move on dari
kenyataan pahit ini. Dan bertanya-tanya mengapa Pluto tidak termasuk planet
lagi?
Pluto diturunkan jabatannya dari
planet menjadi planet kerdil atau “plutoid” pada pertemuan umum ke 26 dari
badan astronomi internasional (IAU) ditahun 2006. Dan ini merupakan keputusan
yang kontroversial. Ada beberapa astronomer dan mungkin juga termasuk kita,
yang menginginkan Pluto tetap di anggap sebagai sebuah planet, namun sayangnya tidak
ada cukup alasan ilmiah yang memperbolehkan Pluto untuk menjabat sebagai
planet.
Pluto ditemukan oleh Clyde
Tombaugh pada tahun 1930, Pada saat itu ia sedang berusaha menemukan planet
lain yang diperkirakan menjadi penyebab variasi orbit planet uranus. Dari sini
lah Pluto langsung di klaim sebagai planet. Klaim ini bertahan hingga tahun
1990. Mulai dari tahun 1990an, para ahli mulai ragu apakah Pluto layak disebut
sebagai planet. Hal ini dikarenakan pertama diameter Pluto sangat kecil yaitu
hanya sekitar 2000an Km. Kedua Pluto memiliki orbit yang nilai eccentricity
/derajat ke-elips-an nya lebih besar dibandingkan rata-rata planet-planet yang
lain. Dan terakhir Pluto ternyata tidak sendirian, Pluto ternyata punya banyak
sekali tetangga. disekitar Pluto diperkirakan ada sekitar satu triliun bebatuan
dan es yang juga mengorbit matahari. Daerah ditemukannya bebatuan ini pada
akhirnya disebut sabuk kuiper atau sabuk asteroid luar. Pluto kebetulan menjadi
anggota sabuk kuiper yang pertama kali ditemukan.
Dibandingkan dengan
tetangga-tetangganya, sebenarnya Pluto lumayan besar. Tapi Pluto bukanlah yang
paling besar. Anggota sabuk kuiper yang paling besar hingga saat ini masih
dipegang oleh Eris. Dimana Eris diperkirakan 25% lebih besar dibandingkan
dengan Pluto. Eris, ditemukan pada tahun 2005, dan penemuan Eris inilah yang
menjadi alasan utama para astronomer berkumpul pada tahun 2006 untuk membahas
nasib Pluto yang malang ini.
Selain Eris di sabuk kuiper ada beberapa
benda langit lain juga yang lumayan besar seperti Haumea, Makemake, Sedna dan
Quaoar yang walau lebih kecil dari Pluto namun masih bisalah di adu. Sebagai gambaran,
Quaoar memiliki diameter sekitar setengah kali diameter Pluto, sedangkan Sedna,
Makemake, dan Haumea semuanya lebih besar dari Quaoar. Para ilmuan lebih
lanjutnya memprediksi bahwa ada lebih dari 100an benda benda langit di sabuk
kuiper yang ukurannya bisa di adu dengan Pluto namun masih menunggu untuk di
temukan.
Well, seandainya Pluto tetap di
anggap sebagai planet maka Eris, Sedna, Makemake, dan Quaoar harus digolongkan
sebagai planet juga, lalu seandainya prediksi para ilmuan tadi benar, maka di
masa depan akan ada tambahan 100an nama yang harus dihapal anak-anak SD saat
belajar mengenai planet-planet di tatasurya. Tentunya hal ini nggak boleh
dibiarkan, jadi ya itu deh, dengan berat hati para astronomer membahas kembali Definisi
mengenai planet ( baca : apakah planet itu ? ), yang pada akhirnya berakibat pluto dengan berat hati harus di
pecat.
No comments:
Post a Comment