Saturday, May 20, 2017

Mengapa Pluto Tidak Termasuk Planet Lagi?



Oke, oke, ilmuan goblog tau, gimana perasaan kamu, waktu SD dulu guru favorit kamu di sekolah pernah mengajarkan bahwa jumlah planet di tatasurya kita ada sembilan, dan Pluto merupakan salah satu diantaranya. Namun sejak tahun 2006, semuanya menjadi tidak lagi sama, Pluto yang dulu kita kenal sebagai planet dengan sangat kejam telah dicopot dari jabatannya, sehingga sekarang ia bukan lah lagi sebuah planet. Banyak diantara kita yang masih belum bisa move on dari kenyataan pahit ini. Dan bertanya-tanya mengapa Pluto tidak termasuk planet lagi? 

                Pluto diturunkan jabatannya dari planet menjadi planet kerdil atau “plutoid” pada pertemuan umum ke 26 dari badan astronomi internasional (IAU) ditahun 2006. Dan ini merupakan keputusan yang kontroversial. Ada beberapa astronomer dan mungkin juga termasuk kita, yang menginginkan Pluto tetap di anggap sebagai sebuah planet, namun sayangnya tidak ada cukup alasan ilmiah yang memperbolehkan Pluto untuk menjabat sebagai planet. 

                Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada tahun 1930, Pada saat itu ia sedang berusaha menemukan planet lain yang diperkirakan menjadi penyebab variasi orbit planet uranus. Dari sini lah Pluto langsung di klaim sebagai planet. Klaim ini bertahan hingga tahun 1990. Mulai dari tahun 1990an, para ahli mulai ragu apakah Pluto layak disebut sebagai planet. Hal ini dikarenakan pertama diameter Pluto sangat kecil yaitu hanya sekitar 2000an Km. Kedua Pluto memiliki orbit yang nilai eccentricity /derajat ke-elips-an nya lebih besar dibandingkan rata-rata planet-planet yang lain. Dan terakhir Pluto ternyata tidak sendirian, Pluto ternyata punya banyak sekali tetangga. disekitar Pluto diperkirakan ada sekitar satu triliun bebatuan dan es yang juga mengorbit matahari. Daerah ditemukannya bebatuan ini pada akhirnya disebut sabuk kuiper atau sabuk asteroid luar. Pluto kebetulan menjadi anggota sabuk kuiper yang pertama kali ditemukan.

                Dibandingkan dengan tetangga-tetangganya, sebenarnya Pluto lumayan besar. Tapi Pluto bukanlah yang paling besar. Anggota sabuk kuiper yang paling besar hingga saat ini masih dipegang oleh Eris. Dimana Eris diperkirakan 25% lebih besar dibandingkan dengan Pluto. Eris, ditemukan pada tahun 2005, dan penemuan Eris inilah yang menjadi alasan utama para astronomer berkumpul pada tahun 2006 untuk membahas nasib Pluto yang malang ini. 

                Selain Eris di sabuk kuiper ada beberapa benda langit lain juga yang lumayan besar seperti Haumea, Makemake, Sedna dan Quaoar yang walau lebih kecil dari Pluto namun masih bisalah di adu. Sebagai gambaran, Quaoar memiliki diameter sekitar setengah kali diameter Pluto, sedangkan Sedna, Makemake, dan Haumea semuanya lebih besar dari Quaoar. Para ilmuan lebih lanjutnya memprediksi bahwa ada lebih dari 100an benda benda langit di sabuk kuiper yang ukurannya bisa di adu dengan Pluto namun masih menunggu untuk di temukan. 

                Well, seandainya Pluto tetap di anggap sebagai planet maka Eris, Sedna, Makemake, dan Quaoar harus digolongkan sebagai planet juga, lalu seandainya prediksi para ilmuan tadi benar, maka di masa depan akan ada tambahan 100an nama yang harus dihapal anak-anak SD saat belajar mengenai planet-planet di tatasurya. Tentunya hal ini nggak boleh dibiarkan, jadi ya itu deh, dengan berat hati para astronomer membahas kembali Definisi mengenai planet ( baca : apakah planet itu ? ), yang pada akhirnya berakibat pluto dengan berat hati harus di pecat.
 



No comments:

Post a Comment